Pembuatan Bioplastik Melalui Pendekatan STEM di SMA Terpadu Baiturrahman

Oleh : Ustzh. Rosi Idiasari, M.Si.

26 September 2023

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila menjadi penting dilaksanakan dengan alokasi waktu khusus guna memberi kesempatan kepada murid untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas. 

Dalam kegiatan proyek ini, murid memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting sehingga murid bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi murid untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan sekitarnya.

Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terhadap keberlangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.  Membangun kesadaran siswa untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, serta mencari solusi dari masalah lingkungan adalah fokus utama tema ini. 

Untuk membelajarkan tema tersebut dalam kegiatan proyek, diperlukan desain pembelajaran yang mengintegrasikan unit-unit pelajaran dari beberapa bidang ilmu merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan kesempatan belajar kepada murid agar aktif melakukan eksplorasi, interpretasi, keterlibatan, dan kerjasama (Shambaugh, et al., 2006: 275) daripada lebih fokus pada pengajaran konten saja. Desain pembelajaran yang langsung dapat diterapkan dalam dunia nyata untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari melalui sebuah desain berbasis proses pemecahan masalah seperti yang digunakan oleh insinyur dan ilmuwan dengan pendekatan interdisipliner adalah Pendidikan STEM (National Research Council, 2011).

Pembelajaran STEM merupakan upaya untuk mengintegrasikan antara sains, teknologi, enjineering dan matematika menjadi kegiatan yang terpadu dan menarik serta menantang para murid sehingga diharapkan dapat menghasilkan pemikiran bagus dalam menyelesaikan berbagai problematika yang selama ini menyelimuti mereka. Kapila dan Iskander (2014) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran STEM dapat mendorong para murid untuk mendesain, mengembangkan dan memanfaaatkan teknologi, mengasah kognitif, afektif dan psikomotor, dengan memanipulasi serta mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Melalui pembelajaran STEM murid ditantang untuk dapat menghasilkan solusi dari permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah permasalahan pengelolaan sampah, yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum tuntas di masyarakat karena minimnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat.

Pengelolaan sampah melalui wacana zero waste merupakan program yang sedang digalakan di SMA Terpadu Baiturrahman. Sampah plastik merupakan jenis sampah terbanyak yang dihasilkan di SMA Terpadu Baiturrahman. Sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah karena sifatnya yang sulit terdekomposisi, sehingga sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya. Guna mengatasi permasalahan sampah plastik yang dikaitkan dengan mengusung nilai-nilai gaya hidup berkelanjutan maka dilakukan pengembangan bioplastik melalui pembelajaran STEM.

Menurut Agustin dan Padmawijaya (2016), bioplastik adalah plastik ramah lingkungan, dapat terurai oleh aktivitas mikroorganisme, yang sebagian atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Bioplastik biasanya terbuat dari pati, minyak nabati dan mikrobiota, di mana dalam kondisi tertentu dan waktu tertentu mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi sifat-sifat yang dimilikinya karena pengaruh mikroorganisme sehingga dapat terurai dengan mudah. Plastik biodegradable merupakan jenis plastik yang terbuat dari biopolimer, yaitu sejenis polimer yang tersusun atas biomassa yang dapat diperbaharui.

Melalui projek pembuatan bioplastik. diharapkan dapat meningkatkan kesadaran murid bahwa kita dapat memenuhi kebutuhan kita tanpa harus merusak lingkungan  sehingga murid tergerak untuk ikut berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik di bumi, khususnya di lingkungan SMA Terpadu Baiturrahman. Peran aktif para murid ini didasari dengan keyakinan bahwa alam merupakan ciptaan Allah yang telah disediakan untuk makhluk hidup, yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya tetapi jangan sampah merusaknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam QS: Al-Araf ayat 56:

Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Alur Aktivitas Projek

Alur yang digunakan menggunakan projects-based learning dengan mengintegrasikan engineering design process (EDP) sebagai salah satu karakteristik utama pendekatan STEM. Langkah EDP yang digunakan yaitu EDP yang dikemukakan oleh Anne Jolly (2017)

(Anne Jolly, 2017)

WhatsApp Image 2023-09-26 at 10.11.54

Pembelajaran diawali dengan pemberian materi prasyarat sebagai konsep yang harus dipahami oleh para murid. Materi prasyarat meliputi materi mengenai pencemaran lingkungan dan polimer. Tahap berikutnya mengikuti  tahapan  EDP yang dikembangkan oleh Anne Jolly (2017). Setiap Tahapan dibantu dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mengarahkan kegiatan para murid.

Tahapan EDP diawali dengan tahap Define the problem. Tahap ini merupakan tahapan membangun kesepakatan untuk menentukan solusi bersama dari suatu permasalahan yang dihadapi. Pada Projek ini, kesepakatannya adalah membuat bioplastik sesuai dengan kriteria yang telah disepakati.

Foto 1. Kegiatan Tahap Define The Problem

Tahap berikutnya adalah tahap research, imagine  dan  plan.  Pada tahap ini para murid diminta untuk meneliti, membayangkan dan merencanakan bahan-bahan untuk membuat bioplastik serta menganalis kekurangan dan kelebihan bahan-bahan yang dipilih.

 

Foto 2. Kegiatan Tahap research, imagine  dan  plan

Tahapan selanjutnya adalah tahap Create. Pada tahap ini murid mulai mengaplikasikan apa yang telah mereka rencanakan dan presentasikan. Bahan bioplastik yang digunakan dipilih dari sisa makanan yang mengandung pati dan ditambah bahan lainnya sesuai dengan hasil tahap research, imagine  dan  plan

Foto 3. Kegiatan Tahap Create

Foto 4. Bioplastik Hasil Tahap Create

Tahap berikutnya adalah tahap test and evaluate dan redesign. Tahapan ini merupakan tahap untuk melakukan pengujian pada produk bioplastik yang dihasilkan. Pengujian difokuskan pada kekuatan bioplastik, ketahanan dalam air dan kecepatan terurai di dalam tanah. Jika terdapat bioplastic yang tidak lolos dalam pengujian, maka dilakuka redesign untuk memperbaiki kelemahan dari produk bioplastic yang dihasilkan.

WhatsApp Image 2023-09-26 at 10.13.54

Foto 5. Kegiatan Tahap Test and Evaluate dan Redesign

Tahap Terakhir adalah tahap communicate yang merupakan tahapan untuk mengomunikasikan hasil dari kegiatan projek bioplastik. Pada tahapan ini para murid diminta untuk mempresentasikan hasik projek nya melalui tanya jawab yang dilakukan antara murid, guru dan peserta lainnya.

Projek Bioplastik melalui pendekatan STEM dapat membantu para murid memiliki keterampilan abad 21, yaitu keterampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (communication), dan berkolaborasi (collaboration).

©2023. Baiturrahman. All Rights Reserved.

Scroll to Top