Ringkasan Khutbah Idul Fitri 1446 H:

“Memetik Pelajaran dari Ramadhan, Bekal Menjadi Khalifah di Bumi"

Oleh : Ust. Asep Deni Hermawan, S.Sos.I., M.Pd.

Ciparay, 31 Maret 2025

Shalat iedul fitri dilaksanakan di lapangan sepak bola Kangkareng (depan Pondok Pesantren Baiturrahman), yang dihadiri sekira 300 orang jamaah yang berasal dari kampung Bojong, Kangkareng, dan Cibodas. Khutbah Idul Fitri 1446 H dengan tema “Memetik Pelajaran dari Ramadhan: Bekal Menjadi Khalifah di Bumi”. Khutbah iedul fitri yang disampaikan oleh Ust. Asep Deni Hermawan, S.Sos.I., M.Pd. ini menekankan tiga pelajaran utama dari Ramadhan sebagai panduan hidup seorang muslim pasca-bulan suci. 

1. Muraqabah: Kejujuran yang lahir dari Kesadaran Pengawasan Allah

Ramadhan mengajarkan muraqabah, yaitu kesadaran bahwa setiap tindakan diawasi oleh Allah, sekalipun tak terlihat manusia. Nilai ini menjadi benteng bagi pemegang kekuasaan untuk menjauhi korupsi dan kecurangan. Khutbah menyoroti contoh nyata pejabat korup yang gajinya miliaran rupiah, namun tetap mengambil hak rakyat. “Jika di Ramadhan kita jujur tanpa diawasi, mengapa di luar Ramadhan tidak?” tegas Ustadz Asep Deni.

2. Keikhlasan: Hanya Mencari Validasi dari Allah

Ramadhan melatih keikhlasan melalui ibadah yang tak terpantau orang lain, seperti sedekah tersembunyi. Ustadz Asep Deni mengutip ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ bahwa amal yang paling utama adalah yang dilakukan secara rahasia. “Shadaqah terbaik adalah shadaqah yang tersembunyi,” ungkapnya. Menunjukkan bahwa seorang yang ikhlas hanya mencari validasi dari Allah.

3. Cinta kepada Allah: Motivasi Tertinggi Beribadah

Cinta kepada Allah, menurut Ustadz Asep Deni, adalah kunci ketangguhan dalam beribadah. Sebagaimana seorang suami rela bekerja keras demi keluarga, cinta kepada Allah membuat puasa, tarawih, dan itikaf terasa ringan. Cinta kepada Allah melahirkan sikap biasa terhadap kenikmatan dunia, sehingga batu dan emas sama saja di hadapan mereka. Yang menjadi kegundahan terbesar para pecinta Allah adalah bagaimana iman mereka saat mereka berjumpa dengan-Nya. Ustadz berkisah: “Orang besar sekelas Ibnu Mas’ud justru menangis bukan karena meninggalkan dunia, tetapi karena takut imannya tak sempurna saat ajal tiba.” 

Pesan Penutup: Istiqamah Pasca-Ramadhan

Di khutbah kedua ustadz mengajak jamaah untuk mempertahankan kebiasaan baik Ramadhan, seperti tadarus, shalat malam, sedekah, dan ibadah lainnya. عرفت فلزم “Kita sudah tahu jalan kebaikan, sekarang saatnya istiqamah,” pesannya.  Seluruh jamaah diajak untuk saling mendoakan agar amal saleh mereka Allah terima dan merayakan Idul Fitri dengan penuh syukur. Khutbah ditutup dengan doa untuk kesatuan umat Islam, kemenangan saudara-saudara di Palestina, mendoakan kebaikan bagi para pemimpin bangsa serta kemaslahatan rakyat dan negara.

Naskah khutbah tersedia di: https://drive.google.com/file/d/1KOe1y31BbVfMkWLNH_5j8r2EjKgiGqi2/view?usp=sharing

cropped-logo-pesantren-terbaru-pisan.png

Pondok Pesantren Baiturrahman

Pesantren Unggulan di Bandung

Alamat :

Jl. Rancakole Kp. Bojong Kecamatan Ciparay
Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat
(022) 8596 6415

©2024. Baiturrahman. All Rights Reserved.

Scroll to Top