Menyucikan Jiwa Di Bulan Sya'ban

“Menggapai Puncak Kedekatan dengan Allah”

Oleh : Ust. Achmad Fahrisi, S.Pd.

01 Maret 2024

Bulan Sya’ban adalah bulan yang dihormati dalam agama Islam, di antara Rajab dan Ramadhan. Menyucikan jiwa di bulan ini adalah langkah penting untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, “Sya’ban adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan yang banyak orang lupa padanya. Dan itu adalah bulan di mana amal perbuatan hamba diangkat kepada Rabbul ‘alamin, maka aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Amalan Sunnah

   Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban. Puasa sunnah ini bisa dilakukan di awal bulan, pertengahan, atau menjelang Ramadhan. Selain itu, memperbanyak shalat sunnah, dzikir, dan bersedekah juga merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Rasulullah SAW seringkali berpuasa di bulan ini, yang merupakan salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Puasa sunnah ini dapat dilakukan di awal bulan, pertengahan bulan, atau menjelang Ramadhan. Selain puasa, kita juga bisa memperbanyak amalan sunnah lainnya seperti shalat sunnah, dzikir, dan bersedekah. Semua amalan ini membantu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan-Nya.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda, “Sya’ban adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan yang banyak orang lupa padanya. Dan itu adalah bulan di mana amal perbuatan hamba diangkat kepada Rabbul ‘alamin, maka aku suka jika amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” Dengan berpuasa dan melakukan amalan sunnah lainnya di bulan Sya’ban, kita dapat memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah.

  1. Memperbanyak Istighfar dan Taubat

   Bulan Sya’ban juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan taubat. Kita bisa merefleksikan diri, mengevaluasi amal ibadah kita, dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Bulan Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri, mengevaluasi perbuatan, dan bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya, karena aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)

Melalui taubat dan istighfar, kita membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan dan memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah. Istighfar juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meraih keberkahan-Nya. Dengan memperbanyak taubat dan istighfar di bulan Sya’ban, kita dapat membersihkan jiwa dan hati serta memperbaiki diri untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesucian.

  1. Meningkatkan Kualitas Shalat Malam

   Shalat malam atau tahajjud adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW bersabda, “Turunnya rahmat Allah di malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang musyrik dan orang yang memendam dendam.”

Shalat malam atau tahajjud merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Sya’ban. Rasulullah SAW bersabda, “Turunnya rahmat Allah di malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang musyrik dan orang yang memendam dendam.” (HR. Ibn Majah). Hadits ini menunjukkan pentingnya melakukan shalat malam di bulan Sya’ban sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan-Nya.

Shalat malam atau tahajjud adalah ibadah yang istimewa karena dilakukan pada saat malam telah sunyi dan kebanyakan orang sedang tertidur. Dengan melaksanakan shalat tahajjud, seseorang menunjukkan kecintaan dan kerinduannya kepada Allah SWT. Selain itu, shalat tahajjud juga merupakan bentuk pengendalian diri dan kesabaran dalam menunaikan ibadah di saat yang tidak lazim.

Di bulan Sya’ban, ibadah shalat malam memiliki keutamaan yang lebih besar karena Allah SWT menurunkan rahmat-Nya pada malam pertengahan bulan tersebut. Dalam hadits tersebut juga disebutkan bahwa Allah mengampuni semua makhluk-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang musyrik dan orang yang memendam dendam. Hal ini menunjukkan pentingnya membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti dendam dan kebencian.

Dengan melaksanakan shalat malam di bulan Sya’ban, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan-Nya, serta membersihkan hati dari sifat-sifat negatif. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk melaksanakan ibadah shalat malam atau tahajjud di bulan Sya’ban ini. Aamiin.

  1. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an

   Bulan Sya’ban juga menjadi momentum untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Kita bisa menghidupkan malam dengan membaca, merenungkan, dan menghayati ayat-ayat suci-Nya.

Bulan Sya’ban memang menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan petunjuk dan pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan ini. Dalam setiap ayatnya terkandung hikmah dan petunjuk yang dapat membimbing manusia menuju jalan yang lurus. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan bahwa ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

Dalam bulan Sya’ban, kita dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an dengan memperbanyak bacaan, memikirkan maknanya, serta menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Melalui bacaan Al-Qur’an, kita dapat memperoleh ketenangan jiwa, petunjuk hidup, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW juga bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya.” (HR. Muslim).

Membaca Al-Qur’an pada malam hari di bulan Sya’ban juga memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada malam Nisfu Sya’ban, Allah turun ke langit dunia dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang mempunyai permusuhan antara satu sama lain.” (HR. Ibn Majah). Oleh karena itu, memperbanyak bacaan Al-Qur’an pada malam-malam bulan Sya’ban merupakan amalan yang sangat dianjurkan.

Dengan memperbanyak bacaan Al-Qur’an di bulan Sya’ban, kita dapat meraih berkah dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an dan menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Aamiin.

  1. Menjauhi Perilaku Buruk

   Salah satu upaya menyucikan jiwa adalah dengan menjauhi perilaku buruk seperti ghibah, fitnah, dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Gunakan bulan Sya’ban sebagai awal untuk meninggalkan kebiasaan negatif.

Menyucikan jiwa merupakan salah satu aspek penting dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim. Hal ini mencakup upaya untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala hal yang negatif serta menjauhkan diri dari perilaku buruk yang dapat mengganggu hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Di bulan Sya’ban, yang merupakan masa persiapan menjelang bulan Ramadhan, kita diberikan kesempatan untuk memulai langkah-langkah positif menuju pemurnian jiwa.

Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari perilaku buruk seperti ghibah, fitnah, dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Ghibah, atau menggunjing, adalah salah satu dosa besar dalam Islam yang dapat merusak hubungan antar sesama dan menciptakan kecacatan dalam ikatan sosial. Rasulullah SAW bersabda, “Tidakkah kalian tahu, bahwa menggunjing seseorang adalah seperti memakan daging saudara kalian yang sudah mati?” (HR. Muslim). Oleh karena itu, menghindari ghibah adalah langkah awal yang penting dalam menyucikan jiwa di bulan Sya’ban.

Selain itu, fitnah atau menyebarkan kabar bohong juga merupakan perilaku buruk yang harus dihindari. Fitnah dapat menyebabkan konflik dan keretakan hubungan antar sesama, serta menciptakan ketidakpercayaan dan ketidakstabilan dalam masyarakat. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang mukmin akan tetap dalam kedudukannya selama tidak mencela saudaranya yang muslim.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, menjauhi perilaku fitnah adalah langkah penting dalam menyucikan jiwa di bulan Sya’ban.

Selain itu, menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat juga merupakan langkah yang penting dalam menyucikan jiwa. Hal-hal yang tidak bermanfaat seperti menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sia-sia atau tidak produktif dapat mengganggu fokus dan konsentrasi dalam beribadah serta menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik. Rasulullah SAW bersabda, “Dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat adalah langkah yang penting dalam menyucikan jiwa di bulan Sya’ban.

Dengan menghindari perilaku buruk seperti ghibah, fitnah, dan hal-hal yang tidak bermanfaat, kita dapat memulai proses penyucian jiwa di bulan Sya’ban. Hal ini akan membantu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih berkah serta keberkahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan petunjuk oleh Allah SWT dalam menyucikan jiwa di bulan yang penuh berkah ini. Aamiin.

والله أعلمُ بالـصـواب

©2024. Baiturrahman. All Rights Reserved.

Scroll to Top