وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya: “Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
Dalam era serba cepat ini, terjebak dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari seringkali membuat kita melupakan betapa berharganya kebersamaan. Islam, sebagai petunjuk hidup, menyoroti pentingnya membangun hubungan yang erat di antara sesama sebagai pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang kokoh dan harmonis.
Hidup di zaman digital memberikan kita akses tak terbatas pada informasi dan konektivitas, tetapi sayangnya, seringkali menghantarkan kita pada kesendirian meskipun berada di tengah kerumunan sosial. Dalam keseharian yang dipenuhi gadget dan layar, Islam memberikan amanah untuk membawa kehangatan kebersamaan ke dalam keseharian kita.
Rasulullah SAW, sebagai contoh teladan terbaik, menunjukkan betapa pentingnya menjalin hubungan yang erat dengan sesama. Beliau bersabda, Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda, “Orang mukmin terhadap mukmin lain seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain”. Pesan ini menjadi puncak kearifan Islam dalam mengajarkan bahwa kebersamaan tidak hanya diperlukan dalam suka cita, tetapi juga ketika cobaan dan kesulitan menghampiri.
Dalam kebersamaan ala Islam, pintu rumah bukan hanya sebatas fisik tempat tinggal, melainkan pintu hati yang terbuka untuk tetangga, sahabat, dan siapa pun yang membutuhkan. Menyatukan langkah dan mengulurkan tangan ketika saudara kita terjatuh adalah inti dari kebersamaan dalam Islam.
Ayat yang tertera di atas merupakan ayat ke-103 dari Surah Ali Imran (3:103) dalam Al-Qur’an. Berikut adalah penjelasannya:
“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
Berpegangteguh pada Tali (Agama) Allah
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk berpegang teguh pada ajaran dan petunjuk Allah yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Agama Islam adalah tali yang mengikat dan membimbing umatnya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Janganlah Bercerai Berai
Perintah untuk tidak bercerai berai menekankan pentingnya persatuan dalam umat Islam. Kesatuan umat merupakan aspek penting dalam menjaga kekuatan dan kelangsungan komunitas Muslim.
Ingatlah Nikmat Allah
Ayat ini mengajak umat Islam untuk mengingat nikmat Allah ketika mereka sebelumnya hidup dalam permusuhan. Allah, dengan rahmat-Nya, mempersatukan hati mereka sehingga mereka menjadi bersaudara.
Bersaudara dengan Karunia Allah
Allah menciptakan persatuan di antara umat Islam sebagai sebuah karunia. Melalui rahmat-Nya, mereka yang dahulu bermusuhan menjadi bersaudara, membentuk ikatan yang kuat dalam tali agama.
Dahulu Bermusuhan, Kemudian Bersaudara
Ayat ini menggambarkan perubahan besar dari kondisi umat Islam yang awalnya hidup dalam permusuhan. Allah mengubah hati mereka, menghapuskan perbedaan, dan mempersatukan mereka sebagai satu umat.
Selamat dari Tepi Jurang Neraka
Ayat ini mengingatkan umat Islam akan bahaya kehidupan sebelum mereka memeluk Islam. Mereka berada di tepi jurang neraka, tetapi Allah dengan rahmat dan petunjuk-Nya menyelamatkan mereka dan membawa mereka ke jalan yang benar.
Menerangkan Ayat-ayat-Nya agar Mendapat Petunjuk
Keseluruhan pengalaman tersebut Allah ceritakan dalam ayat-ayat-Nya agar umat Islam mendapatkan petunjuk. Dengan memahami perjalanan mereka, umat Islam diharapkan menjadi lebih bersyukur, bersatu, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Ayat ini menyampaikan pesan tentang pentingnya kesatuan dalam umat Islam, memperingatkan akan bahaya permusuhan, dan mengajak untuk merenungkan nikmat Allah yang telah menyelamatkan mereka dari kegelapan menuju cahaya petunjuk Islam.
Terkadang, kebersamaan dimulai dari hal-hal sederhana. Senyum dan salam adalah sesuatu hal kecil yang bisa membuat orang merasa diperhatikan dan diperlakukan dengan baik.
Membangun kebersamaan ala Islam adalah tentang membuka pintu hati dan melibatkan diri dengan tulus. Jangan hanya berkunjung ke pintu tetangga, tetapi juga pintu hati. Islam mengajarkan bahwa dalam kebersamaan yang dibangun dengan cinta dan keikhlasan, terbentuklah komunitas yang kuat dan harmonis. Ayo, mari membangun kebersamaan ala Islam dengan tulus dan penuh kebaikan!
والله أعلمُ بالـصـواب