SIAPAKAH AKU ?
“Always believe that something wonderful is about to happen”
Who Am I? Siapakah aku? Boleh jadi itu adalah sebuah pertanyaan yang sering mampir di telinga Anda. Meski begitu, belum tentu jawabannya mudah diperoleh dalam hitungan waktu yang singkat. Seperti ketika Anda diminta untuk menuliskan satu kata tentang diri Anda, pasti butuh waktu beberapa saat untuk merenung, baru kemudian menentukan, atau bisa jadi Anda hanya menebak-nebak saja tanpa meyakini sepenuhnya.
Ma’rifatun Nafs atau mengenali diri sendiri sejatinya adalah kunci dari kemenangan hidup, setiap kita pasti memiliki identitas akan dirinya sendiri. Walau terkadang, masih jarang diantara kita yang benar-benar mengenal dan mengertri siapa dirinya. Kita hanya sekedar mengenal nama. Kota kelahiran, tempat tinggal, makanan favorit, dan lainnya. Terkadang kita lupa untuk apa kita hidup di dunia ini, apa hanya sebatas untuk makan, minum, mencari materi atau tidur?
Mengenali tentang diri sendiri tidak semudah seperti membalikan telapak tangan, kita butuh renungan mendalam untuk benar-benar mengenali diri kita sendiri. Salah satu metode yang bisa kita gunakan untuk mengenali diri sendiri diantaranya adalah menggunakan cermin lalu pandangi wajah kita dan bertanya siapa kita, dari mana kita berasal, apa tujuan hidup kita, dan kemana kita akan kembali.
Selain itu kita juga perlu intropeksi diri (muhasabah) akan semua yang telah kita lakukan selama ini, muhasabah juga bisa diartikan sebagai cara kita untuk menyadari dan melihat diri sendiri demi kehidupan ke depan yang lebih baik.
Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Hasyr ayat 18 menyebutkan bahwa “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Al-Imam Al-Ghazali r.a ulama Tasawwuf berkata “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka mengenalah dia, akan Tuhannya”. Tidak ada yang lebih dekat terhadap kita melainkan diri kita sendiri.
Mengapa seorang guru harus mengenal dirinya? karena dengan mengenal dirinya, seorang guru akan mampu menempatkan posisinya dengan baik dan tahu tugas serta fungsinya di muka bumi, sehingga dia akan lebih bertanggung jawab dan amanah pada tugas yang diembannya. Dia juga akan belajar memahami orang lain sebagaimana dia belajar memahami dirinya sendiri serta dia akan belajar bagaimana menghargai orang lain sebagaimana dia belajar menghargai dirinya sendiri.
Bagaimana jika ternyata masih kesulitan dalam memahami siapa diri kita yang sesungguhnya? Maka langkah yang bisa dilakukan adalah dengan melatih menjawab kuis “Who Am I?” di bawah ini.
Agar bisa menjawab semua pertanyaan di atas, cobalah telusuri apa yang dimaksud dengan pertanyaan-pertanyaan pada kuis “Who Am I?” tersebut.
1.Siapakah Aku?
Pengetahuan tentang siapa diri Anda anda terkait terkait dengan yang Anda ketahui, Anda pikirkan, dan Anda rasakan tentang diri Anda sendiri.
2. Mengapa Aku Ada?
Hal ini berhubungan dengan kehadiran Anda anda di dunia. Untuk apa Anda lahir dan mengisi dunia? Demi tujuan apa Anda melakukan segala tentang diri Anda?
3. Bagaimanakah Aku?
Pertanyaan itu tentang karakter diri Anda. Juga berbicara tentang cara Anda berpikir, menilai sesuatu, dan bersikap
4. Apakah Aku Berharga?
Apakah Anda berharga bisa dilihat dari tingkat wawasan, keterampilan, pengalaman, studi, dan kepribadian yang Anda miliki.
5. Apa yang Kubutuhkan?
Kebutuhan Anda terkait dengan siapa Anda dan mengapa Anda anda ada. Dalam hal ini, kebutuhan itu menyangkut segala yang bernilai penting untuk mendukung siapa diri Anda dan mengapa Anda ada.
6. Apa yang Kuinginkan ?
Tentang hal ini Anda harus bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Keinginan belum tentu jadi kebutuhan. Meski begitu, keinginan dapat melengkapai jangkauan langkah Anda menuju masa depan. Terlebih jika itu keinginan positif.
7. Bagaimana Citra Diri yang Kuharapkan?
Citra diri adalah bagaimana seseorang melihat, merasakan, dan menilai dirinya sendiri seutuhnya. Anda dengan apa yang ada pada diri Anda anda telah mengatakan citra diri Anda. Anda berhak untuk mengubah atau meningkatkan seperti apa harapan dalam hidup Anda.
8. Bagaimana Kehidupan yang Kuharapkan?
Pertanyaan tersebut berkaitan dengan bagaimana penilaian Anda tentang kehisupan Anda saat ini, dan bagaimana harapan Anda sesungguhnya tentang kehidupanmu. Harapan serupa itu dapat memicu diri Anda memiliki kehidupan yang lebih baik.
9. Bagaimana Masa Depan yang Kuharapkan?
Masa depan diri Anda berada dalam kehidupan baru yang Anda harapkan. Itu bisa tercakup di dalam cita-cita, studi, karier, dan kehidupan pribadi anda. Dengan harapan tentang semua itu, Anda dapat melihat hendak bagaimana Anda di masa depan, dan melakukan sesuatu di masa kini untuk hari depan Anda kelak.
10. Sudahkah Aku Menjadi Diriku Sendiri?
Pertanyaan semacam itu kadang sulit dijawab oleh siapa pun. Namun, jika paham siapa diri Anda, maka anda akan bisa membaca apakah Anda sudah menjadi diri sendiri ataukah belum.
Bagaimanapun, dirimu bukanlah
Botol kosong yang benar-benar hampa isi.
Ada otak, jiwa, dan batin
Yang telah sejak awal kelahiranmu
Turut menemani dirimu.
Sehingga kamu mampu berpikir,
Menyerap informasi,
Merasakan sesuatu, dan menentukan apa pun
Yang penting bagi hidupmu.
Pemahaman tentang konsep who am I ternyata sebuah pencarian yang mungkin saja berlangsung seumur hidup. karena itu, di usia Anda saat ini ketika perkembangan mental, psikologis, dan pola pikir sedang aktif-aktifnya, anda selayaknya tergerak untuk menggali dan mengenali diri Anda lebih baik lagi.
Itulah yang begitu ingin ia perkenalkan kepada Anda sebagai sang tuan baginya.
[Bagian 2]