Memasuki tahun ajaran baru, tentunya akan menghadirkan suasana yang serba baru dan haru. Awal mula santri baru belajar mandiri di Pondok Pesantren Baiturrahman memang tidaklah mudah, butuh proses yang panjang bak mendaki lagi sukar, namun itulah makna dari sebuah perjuangan dan pengorbanan.
Seperti pesan Imam Syafi’i kepada para santri yaitu “Orang berilmu dan berakal tidak diam di kampung halaman. Merantaulah ke negeri orang, sesungguhnya kau akan dapati pengganti kerabat dan kawan. Berlelah-lelah lah manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.”
Pesan tersebut adalah penguat bagi para santri baru, dan sebagai langkah pendidikan dan pembinaan dalam mengenal lingkungan Pondok Pesantren, maka dibuatlah satu program yang bernama TAQWIM.
Melalui program ini, santri baru dikenalkan tentang pendidikan Adab sebelum ilmu, dengan harapan pendidikan TAQWIM ini akan menjadi dasar perubahan sikap santri saat menjalankan perannya sebagai seorang santri dan penimba ilmu.
Tiga puluh hari adalah waktu yang diberikan kepada santri untuk bisa beradaptasi dan mengubah pola hidup.
Target akhir dari program TAQWIM ini adalah menghasilkan santri yang mandiri dan disiplin hingga kelak mampu menjadi sosok calon pemimpin yang berakhlaqul karimah dan menjadi rahmatan lil’alamin.